Jamur entomopatogen dan manfaatnya

Jamur entomopatogen merupakan salah satu jamur yang mampu menginfeksi serangga dengan cara masuk ke tubuh serangga inang melalui kulit, saluran pencernaan, spirakel dan lubang lainnya.

Inokulum jamur yang menempel pada tubuh serangga inang akan berkecambah dan berkembang membentuk tabung kecambah, kemudian masuk menembus kulit tubuh.

Penembusan dilakukan secara mekanis dan atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim atau toksin. Jamur akan berkembang dalam tubuh inang dan menyerang seluruh jaringan tubuh, sehingga serangga mati.

Miselia jamur menembus ke luar tubuh inang, sehingga tumbuh menutupi tubuh inang dan memproduksi konidia. Terdapat beberapa Genus yang masuk kedalam kelompok jamur entomopatogen yaitu Beauveria, Conidiobolus, Entomophaga, Entomophtora, Hirsutella, Zoophthora, Metarhizium,

Neoygites, Nomuraea, Pandora, Paecilomyces dan Verticillium.

Jamur entomopatogen merupakan salah satu agens pengendali hayati yang potensial untuk mengendalikan hama tanaman.

Pemanfaatan jamur entomopatogen untuk mengendalikan hama merupakan salah satu komponen Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

Kelebihan pemanfaatan cendawan entomopatogen dalam pengendalian hama yaitu mempunyai kapasitas reproduksi yang tinggi, siklus hidupnya pendek, dapat membentuk spora yang tahan lama di alam walaupun dalam kondisi yang tidak menguntungkan, relatif aman, selektif, relatif mudah diproduksi, dan sangat kecil kemungkinan menyebabkan resistensi hama.

Serangga yang terinfeksi cendawan entomopatogen ditandai dengan pertumbuhan hifa berwarna putih pada permukaan kutikula, dan memasuki hemocoel .

Di dalam hemocoel , hifa jamur membentuk blastopora yang memperbanyak

diri dengan cara pembentukkan tunas.

Blastopora tumbuh dan berkembang di dalam hemocoel dengan menyerap cairan haemolymph .

Selain itu infeksi cendawan ini menghasilkan enzim protease, kitinase, amilase, dan lipolitik yang bersifat toksik dan menimbulkan kerusakan pada jaringan tubuh serangga, sehingaa jamur entomopatogen dengan serangga inang terjadi simbiosis parasitisme. 

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.

Related Articles