-
Fokus pada Minat dan Bakat: Merdeka Belajar mendorong siswa untuk mengenali minat dan bakat mereka. Dengan fokus pada hal yang disukai, proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan memotivasi siswa untuk berkreasi dan berinovasi.
-
Pembelajaran Berpusat pada Siswa:
Dalam Merdeka Belajar, siswa bukan lagi objek pasif penerima informasi. Mereka aktif dalam proses pembelajaran, mengemukakan ide, dan mencari solusi. Pendekatan ini merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. -
Ruang untuk Eksplorasi: Merdeka Belajar memberikan ruang bagi siswa untuk bereksperimen dan mencoba hal baru tanpa takut salah. Kebebasan ini memupuk rasa ingin tahu, keberanian untuk berinovasi, dan mengembangkan pola pikir "growth mindset".
-
Pemanfaatan Teknologi: Teknologi menjadi alat pendukung dalam Merdeka Belajar. Siswa diajak untuk memanfaatkan teknologi secara kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran, misalnya membuat presentasi multimedia, video pembelajaran, atau mengembangkan
aplikasi sederhana. -
Guru sebagai Fasilitator: Peran guru bergeser dari pengajar menjadi fasilitator. Guru mendampingi dan membimbing siswa dalam proses belajar, memberikan inspirasi, dan merangsang kreativitas siswa.
- Proyek belajar berbasis masalah (Project Based Learning): Siswa diberikan permasalahan nyata yang menantang untuk diselesaikan secara kreatif dan inovatif.
- Pembelajaran berbasis inkuiri (Inquiry Based Learning): Siswa diajak untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri melalui proses penyelidikan dan eksplorasi.
- Pembelajaran diferensiasi: Guru menyediakan berbagai pilihan aktivitas belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
- Meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa.
- Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam belajar.
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
- Mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan.
You must be logged in to post a comment.