Pemberian Oralit pada Anak Diare

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan buang air besar (BAB) yang lebih sering dan bertekstur cair. Diare pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus, bakteri, atau parasit, alergi makanan, dan gangguan pencernaan lainnya. Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi dampak diare, terutama dehidrasi, adalah dengan pemberian oralit. Artikel ini akan membahas pentingnya pemberian oralit pada anak yang mengalami diare, cara pemberiannya, serta tips untuk mencegah diare pada anak.

Pentingnya Pemberian Oralit

Oralit adalah larutan rehidrasi oral yang berfungsi untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang

hilang akibat diare. Saat anak mengalami diare, tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida. Kehilangan cairan yang tidak segera digantikan dapat menyebabkan dehidrasi, yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan anak.

Beberapa gejala dehidrasi akibat diare pada anak meliputi:

  • Mulut dan bibir kering.
  • Tidak ada air mata saat menangis.
  • Buang air kecil berkurang atau urine berwarna pekat.
  • Anak tampak lemas atau lesu.
  • Mata cekung.
  • Pada bayi, ubun-ubun terlihat cekung.

Dehidrasi ringan hingga sedang dapat diatasi dengan pemberian oralit. Namun, jika anak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi berat, seperti denyut nadi lemah, kesadaran menurun, atau tidak buang air kecil sama sekali selama 6 jam, segera bawa anak ke fasilitas

kesehatan.

Kandungan dalam Oralit

Oralit mengandung campuran air, garam, dan gula yang dirancang untuk membantu tubuh menyerap cairan dengan lebih efektif. Kandungan utama oralit meliputi:

  1. Natrium klorida (garam): Membantu menggantikan natrium yang hilang.
  2. Kalium klorida: Mengembalikan kadar kalium untuk menjaga fungsi otot dan saraf.
  3. Glukosa (gula): Membantu tubuh menyerap elektrolit lebih cepat.
  4. Sodium sitrat atau bikarbonat: Membantu menyeimbangkan pH tubuh.

Oralit tersedia dalam bentuk sachet yang mudah dicampurkan dengan air matang. Rasio kandungan ini telah ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memastikan keamanannya bagi anak-anak dan orang dewasa.

Cara Memberikan Oralit pada Anak

Pemberian oralit harus dilakukan dengan cara yang benar agar efektif dalam mengatasi dehidrasi. Berikut adalah

langkah-langkahnya:

1. Siapkan Oralit dengan Benar

  • Gunakan air matang untuk mencampurkan oralit. Air yang tidak higienis dapat memperburuk diare.
  • Ikuti petunjuk pada kemasan oralit mengenai jumlah air yang dibutuhkan. Biasanya, satu sachet oralit dicampur dengan 200 ml atau 1 liter air, tergantung jenisnya.
  • Aduk hingga larut sempurna. Jangan menambahkan bahan lain seperti gula tambahan atau jus, karena dapat mengubah konsentrasi oralit.

2. Berikan Secara Bertahap

  • Gunakan sendok atau pipet kecil untuk memberikan oralit pada anak, terutama jika anak muntah atau sulit minum.
  • Mulailah dengan memberikan oralit sedikit demi sedikit, misalnya 1–2 sendok teh setiap beberapa menit, dan tingkatkan jumlahnya secara perlahan jika anak tidak muntah.
  • Untuk anak yang lebih besar, oralit dapat diberikan langsung dalam gelas kecil.

3. Sesuaikan dengan Kebutuhan Anak

Jumlah oralit yang dibutuhkan bergantung pada tingkat keparahan diare dan berat badan anak:

  • Anak di bawah usia 2 tahun: 50–100 ml oralit setiap kali BAB cair.
  • Anak usia 2–10 tahun: 100–200 ml oralit setiap kali BAB cair.
  • Anak di atas 10 tahun: 200–300 ml oralit setiap kali BAB cair.

Kapan Harus Menggunakan Oralit?

Pemberian oralit sebaiknya dimulai segera setelah anak menunjukkan tanda-tanda diare, terutama jika diare disertai dengan muntah atau demam. Oralit adalah pilihan utama untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi, tetapi tidak menggantikan kebutuhan akan makanan atau minuman lain.

Jika anak menolak minum oralit atau kondisinya tidak membaik setelah pemberian oralit, konsultasikan dengan dokter. Selain itu, perhatikan tanda-tanda dehidrasi berat yang memerlukan perhatian medis segera.

Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Pemberian Oralit

Meskipun pemberian oralit tampak sederhana, beberapa kesalahan umum dapat mengurangi efektivitasnya atau bahkan memperburuk kondisi anak:

  1. Menggunakan Air yang Tidak Steril

    • Pencampuran oralit dengan air yang tidak matang dapat menjadi sumber infeksi tambahan bagi anak.
  2. Menambahkan Gula atau Bahan Lain

    • Penambahan gula, jus, atau susu dapat mengubah konsentrasi oralit, sehingga efektivitasnya menurun.
  3. Memberikan Oralit dalam Jumlah Besar Sekaligus

    • Memberikan oralit terlalu banyak sekaligus dapat menyebabkan anak muntah, sehingga cairan yang diberikan tidak terserap dengan baik.
  4. Tidak Memberikan Oralit Secara Konsisten

    • Orang tua sering kali berhenti memberikan oralit setelah gejala diare membaik, padahal tubuh anak masih membutuhkan cairan tambahan untuk pemulihan.

Alternatif Oralit Jika Tidak Tersedia

Jika oralit sachet tidak tersedia, Anda dapat membuat larutan rehidrasi oral sederhana di rumah dengan bahan-bahan berikut:

  • 1 liter air matang.
  • 6 sendok teh gula pasir.
  • ½ sendok teh garam.

Aduk hingga semua bahan larut. Pastikan untuk menggunakan takaran yang tepat, karena larutan yang terlalu manis atau asin dapat berbahaya bagi anak.

Peran Nutrisi Selama Diare

Selain oralit, penting untuk memastikan anak tetap mendapatkan nutrisi yang cukup selama diare. Mitos bahwa anak harus dipuasakan saat diare tidaklah benar. Sebaliknya, pemberian makanan dapat membantu mempercepat pemulihan.

Makanan yang Dianjurkan

  • Bubur nasi atau nasi lembek.
  • Pisang: kaya kalium dan mudah dicerna.
  • Wortel rebus.
  • Daging ayam tanpa lemak.
  • Yogurt: mengandung probiotik yang membantu mengembalikan keseimbangan bakteri baik di usus.

Makanan yang Perlu Dihindari

  • Makanan berminyak atau berlemak.
  • Minuman bersoda atau berkafein.
  • Makanan pedas atau berbumbu tajam.

Pencegahan Diare pada Anak

Mencegah diare lebih baik daripada mengobatinya. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Jaga Kebersihan

    • Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
    • Bersihkan peralatan makan dan botol susu anak secara menyeluruh.
  2. Konsumsi Air Bersih

    • Pastikan anak hanya minum air yang telah dimasak atau disaring.
  3. Pemberian ASI Eksklusif

    • ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan membantu melindungi bayi dari infeksi saluran cerna.
  4. Hindari Makanan Tercemar

    • Hindari memberikan makanan yang sudah basi atau tidak dimasak dengan baik.
  5. Vaksinasi

    • Berikan vaksin rotavirus untuk mencegah diare akibat infeksi virus rotavirus.

Kesimpulan

Pemberian oralit adalah langkah penting dalam mengatasi dehidrasi akibat diare pada anak. Dengan mengikuti panduan pemberian oralit yang benar, orang tua dapat membantu anak pulih lebih cepat dan mencegah komplikasi yang serius. Namun, jika kondisi anak tidak membaik atau menunjukkan tanda-tanda dehidrasi berat, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Selain itu, upaya pencegahan diare seperti menjaga kebersihan dan memastikan makanan yang higienis sangat penting untuk melindungi kesehatan anak.

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.

Related Articles