Damaskus, Suriah - Warga Suriah turun ke jalan pada hari Minggu (8/12/2024) untuk merayakan keberhasilan pemberontak menguasai Damaskus, ibu kota negara tersebut.
Kelompok oposisi, yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), telah melancarkan serangan terkoordinasi selama seminggu dan berhasil menguasai sejumlah kota strategis.
Menurut laporan, penggulingan kekuasaan ini terjadi setelah Rusia, sekutu utama Presiden Bashar al-Assad, menarik dukungannya. Mantan Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Rusia "tampaknya tidak mampu menghentikan langkah literal oposisi di Suriah."
Dengan runtuhnya rezim Assad, pemberontak HTS menyerukan pengalihan kekuasaan secara damai kepada badan transisi. Mereka menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan.
Perdana Menteri Suriah, Mohammed Ghazi al-Jalali, telah melakukan
kontak dengan komandan HTS, Abu Mohammed al-Jolani. Al-Jalali mengatakan bahwa penting untuk segera menggelar pemilu bebas agar rakyat Suriah dapat memilih pemimpin baru."Kami siap bekerja sama dengan kepemimpinan apa pun yang dipilih oleh rakyat Suriah," kata Al-Jalali.
Saat ini, lokasi keberadaan Assad masih belum diketahui. Beberapa laporan menyebutkan bahwa ia telah meninggalkan Suriah di tengah malam.
Penggulingan rezim Assad merupakan perkembangan signifikan dalam konflik Suriah yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Pemberontak HTS berharap dapat membangun negara baru yang sesuai dengan pengorbanan rakyatnya
Berita ini di kutip dari Sumber: https://kumparan.com/kumparannews/trump-assad-sudah-pergi-putin-tak-tertarik-lagi-melindunginya-2449zl6BXwc
You must be logged in to post a comment.