Perkembangan gerakan Pramuka di Indonesia tidak lepas dari peran penting peristiwa Sumpah Pemuda. Hal ini tecermin dalam sejarah berdirinya organisasi kepanduan di tanah air.
Gerakan kepanduan pertama kali masuk ke Indonesia melalui Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) milik Belanda pada tahun 1912. Empat tahun kemudian, Mangkunegara VII mendirikan Javaansche Padvinder Organisatie (JPO) sebagai organisasi kepanduan Indonesia.
Menjelang peristiwa Sumpah Pemuda, kesadaran masyarakat Indonesia tentang nasionalisme semakin meningkat. Hal ini berdampak pada munculnya organisasi kepemudaan, termasuk organisasi kepanduan.
Setelah Sumpah Pemuda dikumandangkan pada 28 Oktober 1928, semangat baru menggerakkan organisasi kepanduan. Berbagai organisasi kepanduan pun bermunculan, seperti Hizbul Wahtan, Afdeling Padvinderij Syarikat Islam, Nationale Padvinders,
dan Jong Java Padvinderij.Peristiwa Sumpah Pemuda menjadi jiwa yang menjiwai kemajuan gerakan Pramuka di Indonesia. Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi kepanduan, menunjukkan peran penting mereka dalam mengikrarkan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Gerakan kepanduan berperan penting dalam menyelenggarakan Kongres Pemuda II," jelas Tim Esensi dalam buku Mengenal Gerakan Pramuka (2020). "Kongres tersebut melahirkan Sumpah Pemuda, yang menjadi semangat baru bagi gerakan kepanduan untuk lebih berkembang."
Pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka pertama kali diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat Indonesia. Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Pramuka setiap tahunnya.
Dengan memahami sejarah ini, masyarakat Indonesia dapat menghargai peran
penting gerakan Pramuka dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Gerakan Pramuka terus berkontribusi dalam mendidik generasi muda menjadi pribadi yang berkarakter, berwawasan luas, dan cinta tanah airSource : https://kumparan.com/berita-terkini/peristiwa-yang-menjiwai-majunya-gerakan-pramuka-di-indonesia-24471XQFEBa
You must be logged in to post a comment.